Jumat, 21 September 2012


Manfaat bunga matahari untuk kesehatan

The sun rises......
Bunga Matahari (Helianthus annuus L.) adalah tumbuhan semusim dari suku kenikir-kenikiran (Asteraceae) yang populer, baik sebagai tanaman hias maupun tanaman penghasil minyak. Bunga tumbuhan ini sangat khas: besar, biasanya berwarna kuning terang, dengan kepala bunga yang besar (diameter bisa mencapai 30cm). 

Bunga ini sebetulnya adalah bunga majemuk, tersusun dari ratusan hingga ribuan bunga kecil pada satu bongkol. Bunga Matahari juga memiliki perilaku khas, yaitu bunganya selalu menghadap ke arah matahari atau heliotropisme. 

Bunga Matahari merupakan bunga nasional RRC dan bunga resmi negara bagian Kansas, Amerika Serikat.

Tumbuhan terna semusim yang berasal dari Amerika Tropik bagian utara (Meksiko), tinggi 3m sampai 5m tergantung varietasnya. Daun tunggal lebar. Batang biasanya ditumbuhi rambut kasar, tegak, jarang bercabang.

Bunga tersusun majemuk. Terdapat dua tipe bunga: bunga tepi atau bunga lidah yang membawa satu kelopak besar berwarna kuning cerah dan steril, dan bunga tabung yang fertil dan menghasilkan biji. 

WikiPedia
Bunga tabung ini jumlahnya bisa mencapai 2000 kuntum dalam satu tandan bunga. Penyerbukan terbuka (silang) dan dibantu oleh serangga. 

Pada hari yang cerah, tandan bunga majemuk mengikuti pergerakan harian Matahari (asal nama tumbuhan ini), yang gejalanya disebut heliotropisme. 

Tumbuhan mendapat keuntungan 10% lebih fotosintesis karena pergerakan ini.

Buahnya bertipe buah kurung (achene). Buah kering berdinding agak keras dan tak terlalu tebal ini sering disangka 'biji' bunga Matahari, karena memang tidak dapat dengan mudah dibedakan. Biji yang sesungguhnya terletak di dalam, terlindung oleh buah yang serupa tempurung.

Kelompok budidaya

Bunga Matahari Hias
Ada empat kelompok budidaya bagi bunga Matahari yang dibedakan berdasarkan kegunaannya. Kultivar yang dirakit biasanya diarahkan pada salah satu kegunaan tertentu saja.

1. Kelompok penghasil minyak, dimanfaatkan minyak bijinya. Biji kelompok ini memiliki cangkang biji yang tipis. Kandungan minyaknya berkisar 48% hingga 52%. Untuk menghasilkan satu liter minyak diperlukan biji dari kira-kira 60 tandan bunga majemuk.

2. Kelompok pakan ternak, dipanen daunnya sebagai pakan atau pupuk hijau.

3. Kelompok tanaman hias, yang memiliki warna kelopak yang bervariasi dan memiliki banyak cabang berbunga,

4. Kelompok kuaci, untuk dipanen bijinya sebagai bahan pangan.

Sejarah
Tumbuhan ini telah dibudidayakan oleh orang-orang Indian Amerika Utara sejak ribuan tahun lalu. Selanjutnya tersebar ke Amerika Selatan dan menjadi salah satu sumber pangan bagi warga Inka. 

Setelah penaklukan oleh orang Eropa, bunga Matahari diperkenalkan ke Eropa dan berbagai penjuru dunia lainnya pada abad ke-16. Semenjak abad ke-17 bijinya digunakan dalam campuran roti atau diolah sebagai pengganti kopi serta cokelat. 

Penggunaannya sebagai sumber minyak mulai dirintis pada abad ke-19.

Budidaya
Bunga Matahari menyukai tanah yang subur dan hangat. Tumbuhan ini menyukai suasana yang cerah. Mengingat asalnya, tumbuhan ini cocok tumbuh pada tempat dengan iklim subtropik. 

Di daerah tropika hasilnya tinggi jika ditanam pada dataran tinggi. Di daerah beriklim sedang seperti Eropa tumbuhan ini hanya bisa ditanam pada musim semi hingga musim gugur dan harus dihindari terkena frost.

Kerapatan tanam biasanya 60000 hingga 70000 tanaman per ha.

Minyak bunga Matahari
Seperti telah disinggung pada bagian kelompok budidaya, pemanfaatan bunga Matahari terutama adalah sebagai sumber minyak, baik pangan maupun industri. 

Sebagai bahan pangan, minyak bunga Matahari cocok dipakai untuk menggoreng, mengentalkan, serta campuran salad. 

Minyak Bunga Matahari kaya akan asam linoleat (C18:2), suatu asam lemak tak jenuh yang baik bagi kesehatan manusia.

Kepentingan teknik menginginkan minyak dengan kadar asam oleat yang lebih tinggi dan terdapat pula kultivar bunga Matahari yang menghasilkan minyak dengan kualitas demikian (mengandung 80% hingga 90% asam oleat, sementara kultivar untuk pangan memiliki hanya 25% asam oleat).

Bunga Matahari merupakan tanaman yang berumur pendek, selain sebagai tanaman hias taman di sekitar kita, ternyata sangat banyak manfaatnya untuk kesehatan. 

Ia mengandung minyak nabati dengan kadar kolesterol rendah, sehingga cocok dikonsumsi mereka yang memiliki tekanan darah tinggi atau mengalami kelainan jantung.

Setara Minyak Zaitun

Bunga Matahari....

Minyak biji bunga matahari kualitasnya dinilai hampir setara dengan minyak zaitun. Karena itu ia digunakan secara luas sebagai pengganti minyak-minyak sayur. 

Dan kualitas terbaik dari minyak bunga matahari ini didapat dari varietas biji hitam dengan kandungan minyak sekitar 50 hingga 60 persen.

Dari beberapa literatur juga diketahui, biji bunga matahari berkhasiat diuretic (peluruh kencing), expectorant, dan bisa digunakan untuk meringankan demam, flu, batuk, sakit tenggorokan, atau penyakit paru-paru. 

Menurut Hartwell (1967–1971), pakar botani dan pengobatan herbal dari Amerika, bunga dan biji bunga matahari telah lama digunakan sebagai obat tradisional oleh warga Venezuela untuk mengobati kanker. Kadang, mereka juga mencampurnya dengan anggur.

 “Bunganya bisa untuk menurunkan tekanan darah tinggi dan mengurangi nyeri atau bersifat analgesik. Misalnya, untuk mengurangi sakit kepala, sakit gigi, nyeri menstruasi, atau nyeri lambung.”

Ia menambahkan, bijinya bisa untuk meningkatkan nafsu makan, mengobati disentri berdarah, meringankan sakit campak, atau meningkatkan gairah. 

Dari beberapa sumber, akarnya bermanfaat untuk infeksi saluran kencing, radang saluran napas, batuk rejan dan keputihan. Daunnya bermanfaat untuk malaria dan anti radang.

Tanaman ini juga bisa digunakan untuk mengatasi hipertensi, sakit kepala, sakit gigi, nyeri menstruasi , rematik, nyeri lambung, serta sejumlah penyakit lainnya. Dimana seluruh bagian dari tanaman ini bisa dimanfaatkan.

Bunganya, bisa digunakan untuk darah tinggi dan mengurangi nyeri serta sakit kepala, pusing, sakit gigi, nyeri lambung, menstruasi, dan rematik.

Bijinya digunakan untuk meningkatkan nafsu makan, lesu, disenteri berdarah. Sedangkan akarnya, bisa digunakan untuk mengatasi infeksi saluran kencing, radang saluran nafas (bronchitis), batuk rejan (pertussis), dan keputihan.

Daunnya digunakan untuk penyakit malaria.

Cara mengolahnya
Ambil bunga sebanyak 30-90 gram, dasar bunga (receptaculum) 30 – 90 gram dan sumsum dari batang: 15-30 gram lalu direbus. Ini dapat digunakan untuk pemakaian luar. Seperti luka bakar, tersiram air panas, dan reumatik.

Untuk reumatik
Kepala bunga digodok sampai menjadi kanji lalu ditempelkan ke tempat yang sakit.

Untuk Disentri
Ambil 30 gram biji diseduh, kemudian ditim selama 1 jam. Setelah diangkat, tambahkan gula batu secukupnya lalu minum.

Sakit kepala
Bunga 25-30 gram direbus bersama 1 telor ayam (tidak dipecahkan) dalam 3 gelas air hingga tinggal setengah gelas. Minum sesudah makan, 2 kali sehari.


Radang payudara (mastitis)
Ambil beberapa kepala bunga (tanpa biji) dipotong halus, lalu dijemur. Setelah kering, disangrai sampai hangus kemudian digiling sampai halus (jadi tepung). 

Ambil 10-15 gram, campur dengan sedikit arak putih, gula secukupnya, dan setengah gelas air hangat. Minum 3 kali sehari.


Sulit buang air besar dan air kecil
Rebus 15-30 gram akar segar dengan 4 gelas air hingga menyisakan 2 gelas. Dinginkan dan saring. Minum 2 kali masing-masing 1 gelas.


Sekian, Terima kasih telah membacanya!


Tidak ada komentar: