Khasiat Rumput Teki
Rumput Teki ( Cyperus rotundus )
Rumput Teki ( Cyperus rotundus )
Cyperus rotundus |
Tanaman ini
tarmasuk dalam family Cyperaceae. Rumput teki merupakan rumput semu menahun,
tingginya 10-95 cm. Batang rumputnya berbentuk segitiga dan tajam.
Daunnya
berjumlah 4-10 helai yang terkumpul pada pangkal batang. Akar dengan pelepah
daunnya tertutup tanah. Helaian daun berbentuk pita bersilang sejajar.
Permukaan atas berwarna hijau mengilat dengan panjang daun 10-30 cm dan lebar
3-6 cm.
Tanaman ini
tumbuh liar di tempat terbuka atau sedikit terlindung dari sinar matahari,
seperti di tanah kosong, tegalan, lapangan rumput, pinggir jalan, atau di lahan
pertanian, dan tumbuh sebagai gulma yang susah diberantas.
Pada bagian
rumput teki yang bisa digunakan adalah umbinya yang mengandung alkaloid,
flavonoid, sineol, pinen, siperon, rotunal, siperenon, dan siperol.
Sifat
kimiawi dan efek farmakologis rumput teki adalah rasa pedas, sedikit pahit, dan
manis, berkhasiat menormalkan siklus haid, menghilangkan rasa sakit (analgesik)
dan sebagai penenang (sedatif). Dalam Traditional Chinese Medicine (TCM),
tambah Retno, rumput teki masuk meridian hati dan san ciao.
Dalam konsep
TCM, rimpang teki punya sifat mendinginkan. Secara empiris, teki telah lama
digunakan masyarakat Cina dan India sebagai obat peluruh haid.
Sebuah situs
kesehatan menyebutkan, penelitian di Cina menemukan bahwa secara tunggal maupun
kombinasi, 6-9 gram rimpang rumput teki bisa membantu meringankan
ketidakteraturan siklus haid serta meringankan sindrom pramenstruasi (PMS).
Rimpang teki juga sering dipakai untuk meningkatkan nafsu makan, meredakan
demam, dan meringankan penyakit hati.
Di India
digunakan sebagai produk perawatan rambut dan kulit. Kandungan minyak atsirinya
digunakan sebagai parfum.
Bagi kaum
wanita, masalah yang sering mengganggu tiap bulannya adalah masalah gangguan
haid. Memang tidak semua wanita mengalami problema ini.
Ada yang
beruntung tidak mengalami keluhan apapun ketika kedatangan tamu ini , namun
dilain pihak ada yang mengalami berbagai masalah. Mulai dari rasa yang tidak
enak di perut sampai rasa kesakitan yang sangat, datang bulan tidak teratur,
ataupun keluhan lainnya.
Untuk
membantu mengatasi hal ini, ternyata ada tanaman yang mungkin sudah pernah anda
kenal ataupun dengar yang dapat berguna meringankan keluhan ini.
Tanaman itu
adalah rumput teki. Banyak kegunaan dari tanaman ini yang perlu kita ketahui ,
bukan hanya bagi para wanita, namun juga seseorang yang mengalami gaangguan
kesehatan.
Mengenal Tanaman Rumput
Teki
Rumput Teki
(Cyperus rotundus .L) atau terkadang
disebut Teki, Mota, Koreha wai, Rukut Teki, Rukut Wuta adalah rumput palsu
(batang segitiga) yang dapat hidup sepanjang tahun dengan ketinggian 10 sampai
dengan 75 cm.
Beberapa
negara memberi nama tanaman ini : Musta, Mustaka, Mutha, Mothan, Nagamothan,
Xiang Fu, Nutgrass, Tirirca, Tagernut, Hama-Suge, So Ken Chiu, Tage-Tage.
Tanaman ini biasanya tumbuh liar di kebun, ladang ataupun tempat lain dengan
ketinggian sampai 1000 m dari permukaan laut. Tanaman ini mudah dikenali karena
bunga-bunganya berwarna hijau kecoklatan, terletak di ujung tangkai dengan tiga
tunas helm benang sari berwarna kuning jernih, membentuk bunga-bunga berbulir,
mengelompok menjadi satu berupa payung.
Ciri khasnya
terletak pada buah-buahnya yang berbentuk kerucut besar pada pangkalnya,
kadang-kadang melekuk berwarna coklat, dengan panjang 1,5 – 4,5 cm dengan
diameter 5 – 10 mm. Daunnya berbentuk pita, berwarna mengkilat dan terdiri dari
4-10 helai, terdapat pada pangkal batang membentuk rozel akar, dengan pelepah
daun tertutup tanah.
Pada
rimpangnya yang sudah tua terdapat banyak tunas yang menjadi umbi berwarna
coklat atau hitam. Rasanya sepat kepahit-pahitan dan baunya wangi. Umbi-umbi
ini biasanya mengumpul berupa rumpun.
Kandungan
Kimia Yang Dimiliki Rumput Teki
Dari hasil
penelitian diperoleh bahwa umbi (rimpang) rumput teki ini mengandung alkaloid,
glikosida jantung, flavonoid dan minyak menguap sebanyak 0,3-1% yang isinya
bervariasi, tergantung daerah asal tumbuhnya. Akar yang berasal dari Jepang
berisi cyperol, cyperene I & II, alfa-cyperone, cyperotundone dan
cyperolone, sedangkan yang berasal dari China berisi patchoulenone dan
cyperene.
Minyak
essensial yang diperoleh dari umbi rumput teki ini mengandung sedikitnya 27
senyawa yang terdiri dari seskuiterpen, hidrokarbon, epokside, keton-keton,
monoterpen dan alifatik alkohol serta beberapa senyawa lain yang belum dapat diidentifikasi
Manfaat Rumput Teki
Secara
tradisional, masyarakat di berbagai daerah di banyak negara telah lama dan
banyak memanfaatkan umbi ( rimpang) dari tanamaan ini sebagai obat untuk
memperlancar menstruasi , mengurangi rasa sakit pada waktu haid,
penyakit-penyakit kewanitaan, obat sakit perut, obat pencuci anti keringat,
dalam bentuk air rebusan sebagai obat untuk mengatasi penyakit mulut ( sebagai
obat kumur), panas, disentri, obat untuk memperlancar kencing, obat cacingan,
obat antikejang pada sakit mencret dan juga obat borok.
Mengatasi Menstruasi
yang Tidak Teratur
Peneliti
telah melakukan serangkaian percobaan untuk mengetahui mengapa umbi (rimpang)
dari rumput teki ini banyak digunakan oleh masyarakat di berbagai daerah di
banyak negara untuk mengatasi masalah datang bulan yang tidak teratur.
Mereka
mencoba efek dari minyak menguap (minyak atsiri) dari umbi rumput ini yang diberikan secara
injeksi (suntikan sub kutan) pada daerah
vagina dari hewan coba tikus betina.
Dari hasil
percobaan diperoleh, bahwa ternyata
minyak menguap ini mempunyai efek esterogenik (sedang). Senyawa dari minyak
menguap yang paling memberikan khasiat adalah cyperene I.
Senyawa ini
dipercayai akan menjadi senyawa proesterogen yang memperlihatkan biaoaktivitas
tinggi setelah terjadi biotransformasi. Efek esterogenik inilah yang dipercaya
menjadi dasar penting bagi penggunaan rumput teki pada pengobatan untuk
mengatasi masalah haid yang tidak teratur pada kaum wanita.
Sebagai Penghilang Rasa
Sakit dan Mengatasi Demam
Kegunaan
lain secara tradisional dari rumput teki ini adalah untuk mengobati panas (
penurun demam) dan juga sebagai
penghilang rasa sakit. Untuk melihat efektifitas tanaman ini dalam menurunkan
panas, peneliti telah mencoba dengan memberikan ekstrak etanol dari umbi rumput
teki pada tikus yang telah dibuat demam terlebih dahulu.
Hasil
percobaan memperlihatkan bahwa kemanjuran dari ekstrak tanaman ini ternyata 6
kali lipat dibandingkan dengan obat modern natrium salisilat. Kemudian dari
penelitian untuk mengetahui efek analgesik (penghilang rasa sakit)
digunakan mencit yang disuntik dengan
ekstrak etanol dari umbi(rimpang)
tanaman ini.
Ternyata efek penghilang rasa sakit dari
senyawa triterpen IV B yang dipunyai tanaman ini pada 5 mg/Kg BB mencit
sebanding dengan pemberian obat modern penghilang rasa sakit yaitu asam
asetilsalisilat pada dosis 30 mg/kg BB mencit.
Berdasarkan
uraian diatas , penggunaan secara tradisional tanaman ini dalam mengatasi rasa
sakit yang menyerang dikala menstruasi dapat dimengerti secara ilmiah.
Aturan pakai :
Untuk
mengatasi problema menstruasi yang tidak teratur sekaligus keluhan lainnya,
anda bisa membuat ramuan dari umbi (rimpang) rumput teki ini .
Caranya :
Bersihkan
terlebih dahulu umbi tersebut lalu iris dengan ukuran secukupnya, jangan
terlalu tebal agar cepat kering, namun juga jangan terlalu tipis agar minyak
berkhasiatnya tidak hilang menguap.
Selanjutnya keringkan
Dengan cara
diangin-anginkan, jangan terkena matahari langsung.
Kemudian
anda bisa membuat seduhan dari serbuk umbi ini sebanyak 6-9 g setiap harinya
dengan air secukupnya . Seduhan harus dibuat dari air yang mendidih.
Tutup wadah
dan diamkan sejenak sampai agak dingin, kemudian minumlah tanpa ampasnya.
Ramuan ini dapat anda minum beberapa hari menjelang datangnya menstruasi
Mengatasi Gangguan
Saluraan Pencernaan
Selain di
pulau Jawa, beberapa negara seperti Cina, Mesir, India, dan Sudan ternyata
telah lama menggunakan tanaman ini selain untuk gangguaan menstruasi, juga untuk mengatasi gangguan fungsi
pencernaan seperti mual, muntah, nyeri lambung dan nyeri perut.
Dari hasil
percobaan yang dilakukan paraa ilmuwan pada anjing sebagai hewan coba, diketahui bahwa tanaman ini mempunyai efek
antihistamin dan memiliki khasiat sebagai antiemetik (antimuntah). Sedangkan
untuk mengatasi kejang perut yang dapat mengakibatkan nyeri , sakit perut dan keluhan lainnya, Para
peneliti menggunakan usus halus dari
hewan coba kelinci.
Hasil
percobaan membuktikan bahwa setelah diberi ekstrak etanol dari umbi (rimpang)
tanaman ini, usus halus dari kelinci
yang telah dibuat kejang dengan histamin spray dapat mengalami relaksasi
yang berarti dapat digunakan untuk mengatasi kejang pada usus.
Dari uraian
diatas, penggunaan rumput teki untuk mengatasi gangguan saluran pencernaan
tidak hanya berdasarkan pemakaian tradisional, namun juga dapat dibuktikan
secara ilmiah.
Aturan Pakai :
Buatlah
seduhan dari serbuk rimpang (umbi) rumput teki ini sebanyak 3 g dengan air
mendidih secukupnya. Minumlah sehari 1 kali setiap pagi, sampai dirasa keluhan
sudah hilang, atau kondisi membaik.
Keamanan Penggunaan
Rumput teki
Tanaman ini
dapat dikategorikan mempunyai profile toksisitas yang rendah. Pada percobaan
dengan menggunakan ekstrak etanol dari umbi tanaman ini yang diberikan secara
injeksi intraperitonial pada hewan coba mencit diketahui dosis kematian mencit
terjadi pada 1500 mg/kg BB.
Sedangkan
dosis kematian dari mencit yang diinjeksi secara intraperitonial senyawa aktif
triterpen IV B ( salah satu senyawa aktif yang dipunyai umbi rumput teki) yang
mempunyai efek anti radang dan penghilang rasa sakit adalah 50 mg/kg BB.
Sekian, Terima kasih
telah membacanya!
Sumber: obatherbalnusantar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar