Jumat, 21 September 2012

Khasiat Mahkota Dewa
Using ammonia-free hair colour and herbal facial products,
 Kita kenal Pohon Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) dikenal sebagai salah satu tanaman obat di Indonesia. Asalnya dari Papua/Irian Jaya.

Mengenal Mahkota Dewa, lebih dekat,  ternyata punya khasiat luar biasa. Ia bisa menyembuhkan gangguan kesehatan dari  yang ringan hingga yang berat.


Berkilau dari pohonnya, ini buah merah mengkilap mengundang terlarang. Ini umpan dengan rasa kematangan, urgensi untuk dipetik dari cabang-cabang dan dimakan. Tapi berhenti! Menahan diri dari niat ini karena kemungkinan keracunan atau bahkan kematian mungkin menunggu.

Karunia hutan hujan seringkali menjadi misteri dengan kebanyakan kualitas medis yang tersembunyi di bawah kanopi menjulang dedaunan adat. Ini adalah salah satu jenis buah yang merupakan keajaiban medis, yang diambil dari hutan sekitar empat abad yang lalu.

Mahkota Dewa (Phaleria Macrocarpa) , tanaman dari keluarga Thymelaeaceae. Nama yang diberikan untuk buah ini menyiratkan bahwa ia turun dari surga, sebagai berkah dari keilahian untuk membantu umat manusia. Ini merupakan tanaman asli dari pulau Papua (Irian Jaya) yang terletak di ujung timur kepulauan Indonesia


 Posted Image.Di Papua Nugini, yang terletak di sebelah timur dari Papua, lebih khusus di daerah Maprik tentang perjalanan 2,5 jam dari kota Wewak,  sekitar sembilan meter tingginya, menghasilkan buah pada setiap cabang. Beberapa penduduk setempat ketika ditanya apa Mahkota Dewa digunakan untuk, melaporkan bahwa pohon ini hanya dekoratif dan buahnya sangat beracun.
  
Jawaban yang sama diberikan kepada wartawan lain dari koran harian Kompas yang terjadi untuk datang di pohon yang sama di sebuah desa dekat Timika. Ini cukup ironis bahwa masyarakat mengetahui apa-apa tentang ini buah yang saat ini sedang bersumber oleh pihak luar untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit. 
Berabad-abad lalu sampel pohon Dewa Mahkota dulunya diangkut dari pulau Papua oleh tradisional dukun Jawa dan ditanam di lapangan istana Solo dan Jogyakarta. Orang-orang bijak rupanya mengembangkan cara tertentu pengolahan buah beracun untuk membuatnya menjadi sumber penyembuhan yang berguna.  

Tapi pengetahuan tentang obat ini tetap rahasia dan resep kuno yang disimpan dalam dinding-dinding istana Jawa untuk generasi sebelum berita akhirnya disaring. Orang Jawa disebut buah ini sebagai 'Makuto Dewo' dan dukun Cina menamakannya 'Pau', obat warisan. 

Khasiat Mahkota Dewa

Mulai dari pegal-pegal , Flu bahkan sampai Diabetes.
Bagaimana dengan kanker? Berdasarkan pengalaman beberapa orang, tanaman ini mampu melawannya, termasuk yang merasa sembuh dari penyakit pada organ hati atau jantung, hipertensi, rematik, serta asam urat.

Buah mahkota dewa mengandung beberapa zat aktif seperti:
  • Alkoid, bersifat detokfikasi yang dapat menetralisir racun di dalam tubuh
  • Saponin, yang bermanfaat sebagai:
    • sumber anti bakteri dan anti virus
    • meningkatkan sistem kekebalan tubuh
    • meningkatkan vitalitas
    • mengurangi kadar gula dalam darah
    • mengurangi penggumpalan darah
  • Flavanoid
    • melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh dan mencegah terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah
    • mengurangi kandungan kolesterol serta mengurangi penumbunan lemak pada dinding pembuluh darah
    • mengurangi kadar resiko penyakit jantung koroner
    • mengandung antiinflamasi (antiradang)
    • berfungsi sebagai anti-oksidan
    • membantu mengurangi rasa sakit jika terjadi pendarahan atau pembengkakan
  • Polifenol
    • berfungsi sebagai anti histamin (antialergi )
Tanaman atau pohon mahkota dewa seringkali ditanam sebagai tanaman peneduh. 

Ukurannya tidak terlalu besar dengan tinggi mencapai 3 meter, mempunyai buah yang berwarna merah menyala yang tumbuh dari batang utama hingga ke ranting.
 

Untuk mengolahnya jadi obat pun sangat gampang. Cuma dengan menyeduh teh racik terbuat dari kulit dan daging buah, cangkang buah, atau daunnya, bahan obat alami ini pun siap dipakai.
 

Di Jawa Tengah dan Yogyakarta, tanaman ini dijuluki makuto dewo, makuto rojo, atau makuto ratu. Orang Banten menyebutnya raja obat, karena khasiatnya bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Sementara, orang-orang dari etnik Cina menamainya pau yang artinya obat pusaka.



Sekian, Terima kasih telah membacanya!
Sumber: deatta, shaman-australis

Tidak ada komentar: